Indonesia

Menandai: Derivatif Keuangan

Spekulasi

Definisi Spekulasi dalam keuangan adalah tindakan membeli, menahan, atau menjual aset, sering kali dalam jangka pendek, dengan harapan harganya akan berubah secara positif. Tidak seperti investasi tradisional, yang biasanya berfokus pada apresiasi nilai jangka panjang, spekulasi lebih tentang mengambil risiko yang diperhitungkan untuk mendapatkan keuntungan dari fluktuasi pasar. Spekulan beroperasi berdasarkan premis bahwa mereka dapat memprediksi pergerakan harga di masa depan berdasarkan berbagai indikator, tren, dan sentimen pasar. Komponen Spekulasi Aset: Spekulasi dapat melibatkan berbagai aset, termasuk saham, obligasi, komoditas, mata uang, dan real estat.

Baca selengkapnya ...

Swap Suku Bunga

Definisi Interest Rate Swap (IRS) adalah kontrak keuangan antara dua pihak untuk menukar arus kas suku bunga, berdasarkan jumlah pokok nominal tertentu. Bentuk yang paling umum melibatkan satu pihak yang membayar suku bunga tetap sambil menerima suku bunga mengambang, biasanya dikaitkan dengan patokan seperti LIBOR (London Interbank Offered Rate). Pengaturan ini memungkinkan kedua pihak untuk mengelola eksposur mereka terhadap fluktuasi suku bunga dengan cara yang hemat biaya. Komponen Swap Suku Bunga Nominal Pokok: Jumlah hipotetis yang menjadi dasar perhitungan pembayaran bunga.

Baca selengkapnya ...

Volatilitas Tersirat

Definisi Volatilitas Tersirat (IV) merupakan konsep penting dalam dunia keuangan, khususnya dalam perdagangan opsi. Konsep ini mencerminkan ekspektasi pasar mengenai volatilitas harga aset selama periode tertentu. Tidak seperti volatilitas historis, yang melihat pergerakan harga di masa lalu, volatilitas tersirat bersifat berwawasan ke depan dan berasal dari harga opsi. Volatilitas tersirat yang lebih tinggi menunjukkan bahwa pasar mengharapkan fluktuasi harga yang signifikan, sedangkan volatilitas tersirat yang lebih rendah menunjukkan sebaliknya.

Baca selengkapnya ...

Derivatif

Definisi Derivatif adalah instrumen keuangan yang nilainya berasal dari kinerja aset acuan, indeks, atau suku bunga. Derivatif pada dasarnya adalah kontrak antara dua pihak dan tujuan utamanya adalah untuk mengelola risiko dengan memungkinkan investor untuk melakukan lindung nilai terhadap potensi kerugian atau berspekulasi untuk mendapatkan keuntungan. Komponen Derivatif Aset Dasar: Bisa berupa saham, obligasi, mata uang, komoditas, atau suku bunga. Pergerakan harga aset ini memengaruhi nilai derivatif. Ketentuan Kontrak: Ketentuan ini menentukan ketentuan di mana derivatif beroperasi, termasuk tanggal kedaluwarsa dan rincian harga.

Baca selengkapnya ...

Arbitrase

Definisi Arbitrase mengacu pada praktik memanfaatkan perbedaan harga di berbagai pasar atau bentuk aset untuk menghasilkan laba. Strategi keuangan ini terutama bergantung pada prinsip ‘beli saat harga rendah, jual saat harga tinggi’ dalam jangka waktu yang singkat, yang memastikan bahwa investor menghadapi risiko minimal sambil memaksimalkan laba. Komponen Arbitrase Perbedaan Harga: Dasar fundamental arbitrase adalah adanya perbedaan harga untuk aset yang sama di berbagai pasar. Arbitrase mengidentifikasi perbedaan ini dan bertindak cepat untuk memanfaatkannya.

Baca selengkapnya ...

Lindung nilai

Definisi Lindung nilai adalah strategi manajemen risiko yang digunakan oleh investor dan perusahaan untuk melindungi diri dari potensi kerugian. Hal ini biasanya dicapai melalui berbagai instrumen keuangan, seperti derivatif, yang memungkinkan pelaku pasar untuk mengimbangi risiko mereka terhadap potensi pergerakan harga yang merugikan. Pada dasarnya, lindung nilai berfungsi untuk mengurangi volatilitas pengembalian pada portofolio investasi. Komponen Utama Lindung Nilai Instrumen Keuangan: Alat umum meliputi opsi, kontrak berjangka, swap, dan forward, yang menciptakan penyangga terhadap perubahan harga.

Baca selengkapnya ...

Keriangan

Definisi Volatilitas mengacu pada tingkat kenaikan atau penurunan harga suatu sekuritas, indeks pasar, atau komoditas. Ini diukur dengan deviasi standar pengembalian logaritmik dan mewakili risiko yang terkait dengan perubahan harga sekuritas. Volatilitas yang tinggi menunjukkan perubahan harga yang lebih besar, yang berarti risiko dan potensi keuntungan yang lebih tinggi bagi investor. Pentingnya Volatilitas Penilaian Risiko: Investor menggunakan volatilitas untuk menilai risiko suatu investasi; volatilitas yang lebih tinggi berarti risiko yang lebih tinggi, yang dapat menyebabkan keuntungan atau kerugian yang lebih besar.

Baca selengkapnya ...

Lingkungan, Sosial dan Tata Kelola (ESG)

Definisi ESG adalah singkatan dari Environmental, Social and Governance, tiga faktor penting yang digunakan untuk mengevaluasi dampak keberlanjutan dan etika dari sebuah investasi di perusahaan atau bisnis. Kriteria ini membantu untuk lebih menentukan kinerja keuangan perusahaan di masa depan (return dan risiko). Kriteria Lingkungan mempertimbangkan kinerja perusahaan sebagai pengelola alam. Kriteria Sosial memeriksa cara perusahaan mengelola hubungan dengan karyawan, pemasok, pelanggan, dan komunitas tempat perusahaan beroperasi. Tata Kelola berkaitan dengan kepemimpinan perusahaan, gaji eksekutif, audit, pengendalian internal, dan hak pemegang saham.

Baca selengkapnya ...